Perpindahan Panas Konveksi

Perpindahan panas akan terjadi pada dua permukaan dimana salah satu permukaan itu adalah fluida yang diam atau bergerak ketika terjadi perubahan temperatur (Baehr, 2006:11). Hal inilah yang disebut konveksi. Perpindahan panas dengan cara konveksi terdiri dari dua mekanisme perpindahan energi, yaitu energi yang berpindah pada gerakan molekul yang acak dan energi dipindahkan pada bagian terbesar dari gerakan fluida. 

Gerakan fluida ini sesuai dengan fakta bahwa molekul-molekul fluida selalu bergerak secara kolektif atau kelompok. Dengan adanya gerakan molekul-molekul fluida dan juga gradient temperatur, maka terjadilah perpindahan panas karena molekul-molekul tersebut kembali bergerak secara acak. Maka perpindahan panas secara keseluruhan adalah superposisi dari energi yang dipindahkan oleh gerakan acak molekul-molekul dan oleh gerakan sebagian besar fluida tersebut (Holman,1986:12).

Perpindahan kalor konveksi dari suatu plat (Moran,2003:407)


Gambar 2.3 di atas menunjukkan suhu plat adalah dan suhu fluida adalah . Kecepatan aliran adalah nol pada permukaan plat karena pengaruh viskositas fluida. Oleh karena kecepatan lapisan fluida pada dinding adalah nol, maka kalor hanya dapat berpindah secara konduksi (Holman,1986:12). Perpindahan panas konveksi dapat dinyatakan dengan hukum Newton tentang pendinginan :



dimana adalah fluk panas konvektif (W/m2). Sedangkan dan adalah suhu permukaan dinding dan suhu fluida. Tetapan (W/m2K) adalah koefisien perpindahan panas konveksi. Ketika menggunakan persamaan (2.8) di atas, fluk panas konvektif dianggap positif (+) jika panas berpindah dari permukaan dinding dan negatif (-) jika panas berpindah kepermukaan dinding

Referensi :
Holman, J.P (1986). Heat Transfer, 6th ed. New York : McGraw-Hill.

Baehr, Hans Dieter,  Stephan, Karl (2006). Heat and Mass Transfer, 2nd ed rev.Berlin : Springer-Verlag

Tidak ada komentar:

Posting Komentar