Pendulum Ganda

Latar Belakang


Pada studi kasus ini disajikan tentang pendulum. Alasan dipilih pendulum karena kita sering menjumpai pendulum dalam kehidupan sehari-hari. Terlebih lagi, sejak fisika dikenalkan pada tingkat Sekolah Menengah, seakan-akan menjadi pokok bahasan wajib untuk mempelajari tentang gerak harmonik sederhana, selain pegas. Hal ini dilakukan karena pendulum merupakan suatu sistem fisis yang sederhana (bahkan sangat sederhana) tetapi memiliki perilaku yang unik. Sehingga pendulum merupakan salah satu alat yang sesuai untuk menjelaskan gerak harmonik sederhana.

Pada pembahasan kali ini, Anda akan diajak untuk melihat pendulum dari sudut pandang yang sedikit berbeda, yaitu sudut pandang “dunia taklinier”.  Anda juga akan mengetahui bagaimana pendulum menghasilkan gerakan yang begitu unik. Mulai dari gerakan yang sederhana sampai gerakan yang rumit. Mulai dari gerakan periodik, quasi periodik sampai chaotic. Dengan pendulum juga dapat dibuktian bahwa sistem dengan 1 derajat kebebasan tidak mungkin berperilaku chaotic.


Model Pendulum Ganda


Pendulum ganda merupakan penggabungan dari 2 buah pendulum tunggal. Bila pada pendulum tunggal terdapat sebuah batang silinder, maka pada pendulum ganda terdiri dari 2 buah batang silinder yang dirangkai seri. Salah satu ujung batang pertama terkait dengan poros, sedangkan ujung lainya terkait dengan batang kedua.


Gambar 1. Model sistem pendulum ganda

Model pendulum ganda ditunjukkan oleh Gambar 1 diatas. Kedua lengan A dan B berbentuk batang silinder padat dengan panjang dan massa masing-masing adalah $l_{1}$ dan $m_{1}$ untuk lengan A, serta $l_{2}$ dan $m_{2}$ untuk lengan B. Diandaikan lengan A memiliki pusat massa pada titik a dengan panjang tepat pada $\frac{l_{1}}{2}$, kemudian lengan B juga berpusat massa pada b dengan panjang $\frac{l_{2}}{2}$. Diandaikan pula sistem pendulum ganda tersebut berupa sistem tertutup, sehingga hanya gaya gravitasi g saja yang bekerja pada sistem, yaitu katakanlah $g=9,82\:\frac{m}{s^{2}}$.
Untuk menurunkan persamaan gerak, terlebih dahulu didefinisikan posisi setiap lengan. Posisi lengan A dinyatakan sebagai berikut:
\begin{equation}
x_{1}=\frac{l_{1}}{2}\sin\left(\theta_{1}\right)
\end{equation}
\begin{equation}
y_{1}=-\frac{l_{1}}{2}\cos\left(\theta_{1}\right)
\end{equation}
Maka posisi lengan B adalah
\begin{equation}
x_{2}=l_{1}\sin\left(\theta_{1}\right)+\frac{l_{2}}{2}\sin\left(\theta_{2}\right)
\end{equation}
\begin{equation}
y_{2}=-l_{1}\cos\left(\theta_{1}\right)-\frac{l_{2}}{2}\cos\left(\theta_{2}\right)
\end{equation}
Setelah mendefinisikan posisi untuk setiap lengan, langkah selanjutnya adalah melakukan analisis energi. Seperti telah disinggung, bahwa model dianggap tertutup / konservativ. Setelah salah satu lengan (baik A maupun B) diayunkan, model sistem hanya mendapatkan energi mekanis untuk mengayunkan kedua lengannya.

Energi Kinetik

Lengan A berupa batang silinder padat, sehingga memiliki momen inersia sebesar $I_{1}=\left(1/12\right)m_{1}l_{1}^{2}$, dan ujung lengan tersebut terkait dengan poros acuan (titik 0) sehingga energi kinetiknya adalah energi kinetik rotasi. Bila sudut yang dibentuk A adalah $\theta_{1}$, maka energi kinetik yang dialami oleh lengan A adalah
\begin{equation}
T_{1}=\frac{1}{2}I_{1}\dot{\theta}_{1}^{2}=\frac{1}{24}m_{1}l_{1}^{2}\dot{\theta}_{1}^{2}
\end{equation}
Lengan B membentuk sudut $\theta_{2}$ dengan momen inersia $I_{2}=\left(1/12\right)m_{2}l_{2}^{2}$ memiliki energi kinetik rotasi dan translasi ketika berayun. Adapun energi kinetik translasi pada B sebesar $\left(1/2\right)m_{2}v_{2}^{2}$, dengan $v_{2}^{2}=\left(\dot{x}_{2}^{2}+\dot{y}_{2}^{2}\right)$. Turunan posisi $x_{i}$ dan $y_{i}$ dengan $i=1,2$ dinyatakan oleh notasi $\dot{x}_{i}$ dan $\dot{y}_{i}$ (diturunkan dari persamaan 1 sampai 4). Sehingga energi kinetik yang bekerja pada lengan B adalah
\begin{equation}
T_{2}=\frac{1}{2}I_{2}\dot{\theta}_{2}^{2}+\frac{1}{2}m_{2}\left(\dot{x}_{2}^{2}+\dot{y}_{2}^{2}\right)
\end{equation}
Energi kinetik total yang bekerja pada pendulum ganda diperoleh dengan menjumlahkan komponen energi kinetik dari setiap lengan A dan B, sehingga diperoleh
\begin{equation}
T_{total}=T_{1}+T_{2}=\frac{1}{24}\left(l_{1}^{2}\left(m_{1}+12m_{2}\right)\dot{\theta}_{1}^{2}+4l_{2}^{2}m_{2}\dot{\theta}_{2}^{2}+12l_{1}l_{2}m_{2}\dot{\theta}_{1}\dot{\theta}_{2}\cos\left(\theta_{1}-\theta_{2}\right)\right)

\end{equation}

Energi Potensial

Energi potensial yang bekerja pada lengan A adalah $V_{1}=m_{1}gh_{1}$, sedangkan pada lengan B adalah $V_{2}=m_{2}gh_{2}$. Dalam hal ini $h_{1}=y_{1}$ dan $h_{2}=y_{2}$ sesuai dengan persamaan (1.2) dan (1.4) . Sehingga energi kinetik total yang bekerja pada pendulum ganda adalah
\begin{align*}
V_{total} & =V_{1}+V_{2}=m_{1}gy_{1}+m_{2}gy_{2}
\end{align*}
maka diperoleh
\begin{equation}
V_{total}=-m_{1}g\frac{l_{1}}{2}\cos\left(\theta_{1}\right)-m_{2}g\left(l_{1}\cos\left(\theta_{1}\right)+\frac{l_{2}}{2}\cos\left(\theta_{2}\right)\right)
\end{equation}
Notasi $g$ adalah percepatan gravitasi bumi, misalkan dapat diambil nilai $g=9,82\:\frac{m}{s^{2}}$.


Lagrangian

Lagrangian pada pendulum ganda adalah $L=T_{total}-V_{total}$. Dengan menjumlahkan energi kinetik total (7) dan energi potensial total (8), diperoleh Lagrangian sebagai berikut
\begin{equation}
L=\frac{1}{24}\left(l_{1}^{2}\left(m_{1}+12m_{2}\right)\dot{\theta}_{1}^{2}+4l_{2}^{2}m_{2}\dot{\theta}_{2}^{2}+12l_{1}l_{2}m_{2}\dot{\theta}_{1}\dot{\theta}_{2}\cos\left(\theta_{1}-\theta_{2}\right)\right)+m_{1}g\frac{l_{1}}{2}\cos\left(\theta_{1}\right)+m_{2}g\left(l_{1}\cos\left(\theta_{1}\right)+\frac{l_{2}}{2}\cos\left(\theta_{2}\right)\right)
\end{equation}

Persamaan Gerak

Dengan persamaan Euler-Lagrange
\begin{equation}
\dfrac{d}{dt}\left(\dfrac{\partial L}{\partial\dot{\theta}_{i}}\right)-\dfrac{\partial L}{\partial\theta_{i}}=0
\end{equation}

notasi $i$ menyatakan indeks untuk setiap lengan pendulum, yaitu 1 untuk lengan A dan 2 untuk lengan B. Maka substitusi Lagrangian (9) pada (10) akan menghasilkan persamaan gerak berikut
\begin{equation}
\begin{array}{cc}
13\dfrac{d^{2}\theta_{1}}{dt^{2}}+6\dfrac{d^{2}\theta_{2}}{dt^{2}}\cos\left(\theta_{1}-\theta_{2}\right)+6\left(\dfrac{d\theta_{2}}{dt}\right)^{2}\sin\left(\theta_{1}-\theta_{2}\right)+\dfrac{18g\sin\left(\theta_{1}\right)}{l} & =0\\
2\dfrac{d^{2}\theta_{2}}{dt^{2}}+3\dfrac{d^{2}\theta_{1}}{dt^{2}}\cos\left(\theta_{1}-\theta_{2}\right)-3\left(\dfrac{d\theta_{1}}{dt}\right)^{2}\sin\left(\theta_{1}-\theta_{2}\right)+\dfrac{3g\sin\left(\theta_{2}\right)}{l} & =0
\end{array}
\end{equation}
Terihat pada persamaan (11), bahwa persamaan gerak pendulum ganda tidak terkait secara langsung dengan massa setiap lengan A dan B, tetapi terkait langsung dengan panjang lengan A dan B. Dengan kata lain pergerakan setiap lengan A dan B dipengaruhi oleh panjang setiap lengannya.
Persamaan gerak pendulum ganda (11) berbentuk persamaan diferensial biasa orde 2. Bila solusi persamaan gerak menjadi tujuan utama, maka persamaan gerak tersebut dapat dimanipulasi sehingga berbentuk persamaan diferensial orde 1. Mengingat persamaan dalam bentuk orde 1 lebih mudah diselesaikan daripada bentuk orde 2 atau orde lain yang lebih tinggi.
Diandaikan $\theta_{i}=u_{i}$ dengan $i=1,2$ yang tidak lain adalah indeks untuk setiap lengan A dan B. Maka turunan pertama $\theta_{i}$ terhadap waktu adalah $\frac{d\theta_{i}}{dt}=\frac{du_{i}}{dt}=u_{i+2}$. Turunan kedua $\theta_{i}$ terhadap waktu adalah $\frac{d^{2}\theta_{i}}{dt^{2}}=\frac{d^{2}u_{i}}{dt^{2}}=\frac{du_{i+2}}{dt}$, maka persamaan (10) dapat ditulis sebagai berikut
\begin{equation}
\begin{alignedat}{1}\dfrac{du_{1}}{dt}= & u_{3}\\
\dfrac{du_{2}}{dt}= & u_{4}\\
\dfrac{du_{3}}{dt}= & \dfrac{9g\left(3\sin u_{1}+\sin\left(u_{1}-2u_{2}\right)\right)+6l\sin\left(u_{1}-u_{2}\right)\left(2u_{4}^{2}+3u_{3}^{2}\cos\left(u_{1}-u_{2}\right)\right)}{l\left(9\cos\left(2\left(u_{1}-u_{2}\right)\right)-17\right)}\\
\dfrac{du_{4}}{dt}= & \dfrac{3\left(9g\sin\left(2u_{1}-u_{2}\right)-4g\sin u_{2}+13lu_{3}^{2}\sin\left(u_{1}-u_{2}\right)+3lu_{4}^{2}\sin\left(2\left(u_{1}-u_{2}\right)\right)\right)}{l\left(17-9\cos\left(2\left(u_{1}-u_{2}\right)\right)\right)}
\end{alignedat}
\end{equation}

Solusi Persamaan Gerak

Solusi persamaan gerak yang dipilih adalah metode $\textbf{Runge-Kutta eksplisit}$.Pemilihan metode ini, dikarenakan memiliki akurasi yang lebih baik (daripada misalnya bila menggunakan metode Runge-Kutta orde 4). Berdasarkan pengalaman penulis, bila digunakan Runge-Kutta orde 4, pada masukan kondisi awal tertentu diperoleh solusi yang singular (yaitu $\textit{stepsize}$ menjadi 0). Dalam artian pada kondisi awal tertentu tidak diperoleh solusi persamaan gerak pendulum ganda. Tetapi dengan metode Runge-Kutta eksplisit, kondisi tersebut dapat sedikit diperbaiki.

Berikut adalah visualisasi solusi persamaan gerak dengan kondisi awal $\left(\theta_{1},\theta_{2}\right)=\left(\pi,0\right)$ untuk $0\leq t\leq50$. Adapun posisi kondisi awal lengan pendulum dapat digambarkan sebagai berikut

Posisi awal lengan A dan B sebelum mulai berayun
Posisi lengan A yaitu tegak lurus vertikal ke atas, sedangan lengan B vertikal tegak lurus ke bawah. Posisi ini dipilih karena merupakan salah satu titik keseimbangan sistem pendulum ganda.

Energi


Diagram Waktu
Lengan pertama A

Lengan kedua B
Terlihat garis vertikal abu-abu pada grafik energi dan waktu. Garis tersebut terletak pada $t=14,59$ detik, yang menunjukkan keadaan konstan (diam). Jadi dapat disimpulkan, secara teori kedua lengan A dan B diam selama $t=14,59$ detik sebelum mulai berayun.

Fase
Lengan pertama A

Lengan kedua B

Lintasan pusat massa kedua lengan A dan B







Sirip Pendingin

Pendingin adalah sekeping logam yang biasanya terbuat dari aluminium atau tembaga yang berfungsi memperluas transfer panas dari sebuah prosesor (Hamburgen, 1986). Logam yang digunakan bukanlah sembarang logam karena akan berpengaruh pada panas yang dihantarkan.


Pendingin mikroprosesor dengan sirip berbentuk plat persegi yang tipis


Bentuk fisik pendingin berupa struktur logam yang terdiri dari satu atau lebih lempengan sebagai penghubung panas dengan permukaan semikonduktor yang bersuhu tinggi. Bagian ini dapat dimodifikasi dengan menambahkan beberapa sirip yang berguna untuk memperluas permukaan pendingin sehingga panas akan terserap dengan cepat.Panas yang dihantarkan melalui benda selalu dibuang melalui proses konveksi (Baehr, 2006:38). Hal ini dapat diperlihatkan pada suatu sirip satu dimensi yang bersinggungan dengan fluida lingkungan dengan suhu  seperti dalam gambar berikut :


Sistem konduksi – konveksi satu dimensi melalui sirip segi empat

Perpindahan Panas Konveksi

Perpindahan panas akan terjadi pada dua permukaan dimana salah satu permukaan itu adalah fluida yang diam atau bergerak ketika terjadi perubahan temperatur (Baehr, 2006:11). Hal inilah yang disebut konveksi. Perpindahan panas dengan cara konveksi terdiri dari dua mekanisme perpindahan energi, yaitu energi yang berpindah pada gerakan molekul yang acak dan energi dipindahkan pada bagian terbesar dari gerakan fluida. 

Gerakan fluida ini sesuai dengan fakta bahwa molekul-molekul fluida selalu bergerak secara kolektif atau kelompok. Dengan adanya gerakan molekul-molekul fluida dan juga gradient temperatur, maka terjadilah perpindahan panas karena molekul-molekul tersebut kembali bergerak secara acak. Maka perpindahan panas secara keseluruhan adalah superposisi dari energi yang dipindahkan oleh gerakan acak molekul-molekul dan oleh gerakan sebagian besar fluida tersebut (Holman,1986:12).

Perpindahan kalor konveksi dari suatu plat (Moran,2003:407)